10 Provinsi Penghasil Durian Terbesar di Indonesia 2022 A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar Menurut data Badan Pusat Statistik BPS, sepanjang 2022 Indonesia memproduksi buah durian sekitar 1,71 juta ton. Buah yang memiliki julukan king of fruits ini bisa tumbuh di seluruh wilayah Nusantara, meskipun produksi terbesarnya berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra. Berikut 10 provinsi dengan volume produksi durian terbesar pada 2022 Jawa Timur ton Sumatra Barat ton Jawa Tengah ton Sumatra Utara ton Jawa Barat ton Sulawesi Tengah ton Sulawesi Selatan ton Banten ton Aceh ton Sumatra Selatan ton Menurut Kementerian Pertanian, durian merupakan buah yang kaya serat serta mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti vitamin C, vitamin B, kalium, mangan, dan fosfor. Karena itu, konsumsi durian dapat membantu menguatkan tulang, mencegah sembelit, mencegah anemia, menjaga kesehatan kulit, dan meningkatkan nafsu makan. Namun, durian memiliki aroma sangat kuat, yang bagi sebagian orang bisa menimbulkan efek tidak nyaman. Durian juga mengandung lemak tak jenuh dan glukosa tinggi yang dapat berubah menjadi senyawa alkohol, dan karenanya tidak baik dikonsumsi berlebihan. "Bagi pengidap hipertensi dan penyakit penyertanya, seperti jantung koroner, stroke, atau gangguan ginjal, mengonsumsi durian berlebih bisa berdampak buruk terhadap penyakitnya, sehingga disarankan berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsinya," kata Kementerian Pertanian di situs resminya. "Alkohol dan glukosa tinggi durian dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Jadi, bagi pengidap penyakit diabetes atau kencing manis juga perlu berhati-hati untuk mengonsumsi buah durian," lanjutnya. Baca 10 Negara Penghasil Jeruk Terbesar, Indonesia Masuk Daftar
PURWKARTA – Manggis atau Garcinia mangostana L. dikenal sebagai salah satu buah yang ada di menurut catatan di Wikipedia, diyakini berasal dari Semenanjung Malaya dan menyebar ke Kepulauan manggis tumbuh mencapai 7 sampai 25 meter. Buah manggis berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna yang mendapat sebutan "ratu buah" ini mengandung zat antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia. Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu wilayah penghasil buah manggis di Jawa Barat. Daerah dengan elevasi antara 100 sampai 800 mdpl ini mampu mengeskpor sang "ratu buah" tersebut ke berbagai negara sejak Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan menuturkan perjalanan ekspor si buah hitam kemerahan dengan perpaduan manis dan asam ini.“Sebenarnya, ekspor manggis dari Purwakarta sudah berlangsung sejak dulu. Namun, saat itu ekspornya baru melalui perusahaan dari luar. Selain itu, dulu juga diklaim bukan manggis asal Purwakarta,” ujar Midan, Rabu 3/3/2021.Dengan kata lain, lanjut dia, dulu yang melakukan ekspor ini bukan petani langsung. Jadi, saat itu hasil panen petani dibeli pihak ketiga dan mereka yang melakukan ekspornya. Tetapi, sejak 2018 tata niaga ekspor manggis saat itu, lanjut dia, manggis dari Wanayasa nama daerah di Purwakarta dan sekitarnya diekspor langsung oleh petani. Mereka bekerja sama dengan perusahaan yang ada di wilayah tersebut. Sampai saat ini, tercatat sudah ada tiga perusahaan eksportir manggis di ini, ketiga perusahaan tersebut setiap tahun rutin mengekspor manggis ke sejumlah negara, seperti negara-negara di Asia Tenggara dan China. Bahkan, untuk ekspor ke China tidak ada batasannya. Berapa pun manggis yang diekspor dari Purwakarta, pasti diterima pasar Negeri Tirai Bambu tersebut.“Kami sangat bersyukur, karena manggis Wanayasa diakui dunia dan permintaannya cukup tinggi,” jelas menjelaskan manggis Purwakarta merupakan varietas Wanayasa yang telah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian. Sertifikasi itu tertuang dalam Kepmentan No 571/Kpta/ ini, varietas manggis Wanayasa diklaim menjadi unggulan di mengakui dibukanya kran ekspor manggis telah memberi keuntungan bagi petani. Sejauh ini permintaan manggis bersifat unlimited. Berapa pun hasil panen petani, selama syaratnya terpenuhi, bisa diekspor ke pasar dunia.“Dengan adanya ekspor ini, kesejahteraan petani dipastikan meningkat,” tambah ini, lanjut dia, upaya pemerintah menggenjot ekspor manggis ini salah satunya dengan intensifikasi lahan dan peningkatan petani petani juga diedukasi untuk melakukan peremajaan replanting pohon manggis yang sudah tua melalui bantuan bibit. Midan menambahkan bahwa setiap daerah mempunyai kekhasan masing-masing. Manggis Purwakarta terlihat dari teksturnya yang lembut dan kulit luarnya yang mulus, juga dari perpaduan rasanya yang manis asam segar.Selain dari tekstur dan rasa, lanjut dia, manggis khas Purwakarta memiliki daya tahan cukup lama. Jika disimpan dalam ruangan, manggis Purwakarta bisa bertahan hingga 28 hari dengan kondisi masih segar. Manggis dari daerah lain biasanya bertahan kurang dari 28 perkebunan manggis di Purwakarta saat ini mencapai lebih dari hektare. Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan, dan produksi buah manggis saat panen raya, kata Midan, sekitar 47 ton per panen tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal domestik, tapi juga diekspor ke mancanegara. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wilayahini merupakan deretan daftar penghasil nikel terbesar di Indonesia. Baca juga: Bangun Smelter Nikel Pertama di Kalimantan, Haji Isam Siapkan Rp 6,3 Triliun. Tambang nikel di daerah ini terdapat di beberapa wilayah, antara lain Bahadopi, Bungku Timur, Bungku Pesisir, dan Petasia Timur. 4. Halmahera Timur, Maluku Utara Jakarta - Kondisi tanah yang subur dengan iklim yang tropis membuat wilayah-wilayah di Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menghasilkan produk-produk pertanian lokal, termasuk Director PT Trans Retail Indonesia, Caesario Parlindungan, menuturkan berbagai daerah, di Sumatera dan di Jawa menjadi penghasil terbesar buah-buahan lokal. Kondisi tersebut pun dipengaruhi oleh tingkat curah hujan di wilayah tersebut yang cukup baik. Menurutnya wilayah yang paling banyak menghasilkan buah-buahan berada di sekitar Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Sumatera dan Jawa itu pemasok buah-buahan terbesar. Tapi paling banyak buah-buahan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah," ujar Caesario kepada detikFinance, Jumat 4/8/2017.Menurutnya, hampir sebagian besar wilayah Jawa Timur, merupakan kota penghasil buah-buahan lokal. Dua wilayah yang paling terkenal yakni Blitar dan Malang. Buah-buahan yang dihasilkan seperti Semangka, Melon, hingga di Jawa Tengah, wilayah di sepanjang Pantura, Pemalang hingga Ambarawa juga menjadi produsen buah-buahan lokal seperti mangga, manggis dan salak."Jawa Timur itu hampir di semua daerah produksi buah lokal. Seperti Blitar dan Malang. Jawa tengah itu, daerah Pantura, Pemalang, Ambarawa. Di sana kaya akan buah-buahan pohon yang tanamnya panjang," ujarnya Sementara itu wilayah di Sumatera, yang juga menjadi penghasil buah-buahan lokal, yakni Medan dan Lampung. Buah yang dihasilkan beragam seperti, Pisang, Nanas, dan dengan buah imporMenurut Caesario, buah lokal bisa bersaing dengan produk impor. Selain harga yang lebih kompetitif, minat masyarakat terhadap buah lokal juga lantaran jenis buah yang lebih variatif. Contohnya pisang dan mangga yang memiliki berbagai jenis pilihan bagi penikmatnya."Dari sisi potensi minat masyarakat masih terhadap buah lokal. Karena variasinya banyak. Mangga saja lebih dari 10 jenis. Sehingga konsumen juga enggak bosen, terang jenis buah lokal yang beragam juga dinilai Caesario, sebagai daya tarik tersendiri bagi masyarakat memilih buah lokal dalam menciptakan berbagai kreasi."Pisang kan mungkin bisa sampai 15 jenis yang kita jual. Itu pun belum semua jenis pisang yang ada di Indonesia, pastinya banyak sekali. Gaya konsumsinya juga beda-beda. ada yang digoreng, dikukus. Itu membuat konsumen juga tertarik untuk melakukan kreasi dengan buah lokal," jelas tersebut yang membuat eksistensi buah-buah tetap terjaga. Belum lagi rasa khas dari buah lokal yang juga sudah akrab di lidah masyarakat Indonesia."Dari sisi rasa lebih masuk lah. Sehari-hari di meja kan ketemunya, jeruk lagi, melon lagi, semangka lagi, pisang lagi. Di Indonesia kaya sekali jenisnya," tutupnya. hns/hns nfWIWfq.